Kumpulan tips,trick,dan tatacara

LightBlog
Responsive Ads Here

Saturday, August 1, 2020

CORONA, KEKUASAAN DAN AZAB ALLAH

NAMA            : Bayu Ihza Mahendra Lubis
NIM                : 0105172155
JENIS : Tugas Individu Kelompok                                     KKN- DR 52 UINSU


Melihat kepadatan penduduk china yang sangat banyak, dan virus Corona yang semakin menyebar hingga saat ini (30/07/20) 17,1 juta kasus di laporkan dengan jumlah kematian 669.096jiwa. Korban Corona makin bertambah dalam berita di semua media baik di media cetak, digital, dan media online, dan seluruh masyarakat sudah tau tentang hal ini. Politik atau kehendak yang maha kuasa, yang jelas Corona tidak akan infeksi pemegang kekuasan china.

Padatnya penduduk China membuat perkembangan kota semakin menurun, sehingga semakin majunya Negara itu perubahan sangat diperlukan, sapu Bersih atau mengurangi kepadatan penduduk china mungkin untuk membangun dan memajukan wilayah china, karna apabila jumlah penduduk china masih tetap dan bertambah akan sangat sulit untuk menjadikan china sebagai negara maju, dan belum ada negara maju di dunia memiliki jumlah penduduk yang padat. sehingga penulis berpendapat bahwa China ingin mengurangi jumlah penduduknya yang semakin lama semakin bertambah.

Hal ini bisa kita lihat bagaimana infeksi virus Corona kepada pemegang kekuasan yang sama sekali tidak terinfeksi, Seperti ada penawar obat bagi pemegang kekuasaan di wilayah china mengenai persoalan wabah Corona. Dimana wilahah Wuhan adalah ibu kota provinsi Hubei, Tiongkok, kota terpadat penduduknya di bagian pusat Tiongkok. Penduduknya berjumlah 9.100.000 jiwa.

Keganjilan seharusnya memiliki kepastian agar tidak menimbulkan prasangka terhadap persoalan, sudut pandang berbeda akan menimbulkan berjuta pendapat, tidak heran jika analisis terhadap Corona bisa simpang siur tetapi tetap tidak menyimpang dari fakta yang ada.

Sebaliknya jika ditinjau dari segi keagaamaan wabah itu mungkin terjadi karena kesombongan pemimpin China, dimana pada pidato XIN JINPING saat HUT ke-70 RRC atau Hari Nasional China di bawah pemerintahan Partai Komunis Tiongkok, Jinping Mengatakan “Tidak ada kekuatan yang dapat mengguncang pondasi negara besar ini” dalam naskah pidato berbahasa Mandarin yang di terjemahkan langsung secara resmi oleh media pemerintah, dan ini di kutip dari CNBC. 

Tidak heran jika Maha Kuasa menyadarkan negara china dengan memberi peringatan melalui wabah virus Corona.
Faktanya, berawal dari ditindasnya uighyur dichina, mungkin itu balasan atas murkanya china terhadap Islam di uighyur china. Coba kita lihat kebelakang apa yang terjadi pada orang di XINJIANG khususnya msyarakat yang beragama ISLAM : Menurut Human Right Watch, suku Uighur khususnya, dipantau secara sangat ketat. 

Mereka harus memberikan sampel biometric dan DNA, dilaporkan terjadi penangkapan terhadap mereka yang memiliki kerabat di 26 negara yang di anggap sensitive, hingga 1 juta orang telah di tahan. 

Kelompok-kelompok HAM mengatakan orang-orang di kampong itu di paksa belajar bahasan mandarin dan diarahkan untuk mengecam, bahkan yang lebih parahnya lagi di paksa untuk meninggalkan keyakinan iman meraka.

Sejumlah serangan teroris terjadi selama decade terakhir, dan pemerintah menuding secara separatis di Xinjiang dan sekitarnya adalah pelaku dari serangan yang terjadi itu. Sekitar 200 orang- sebagian besara warga suku HAN tewas dalam kerusuhan yang terjadi di Urumqi, Ibu kota disana pada tahun 2009. Lalu pada februari 2017, terjadi serangan penikaman yang menewaskan 5 orang, dan disusul dengan penggerebekan besar-besaran oleh pemerintah China terhadap apa yang mereka sebut sebagai kaum ekstrimis dan separatis.

Kecaman Internasional semakin meningkat tentang perlakuan China terhadap Muslim Uighur, namun demikian belum ada negara yang berani mengambil tindakan apa pun selain mengeluarkan pernyataan kritis, dan mungkin saja serangan virus Corona yang terjadi di China merupakan Azab bagi negara tersebut atas perlakuan mereka terhadap muslim Uighur  Sehingga kesalahan yang dilakukan segelintir orang akan berdampak pada satu kaum bahkan berdampak pada satu negara.

Kesalahan perpolitikan bisa merusak sebuah Negara, tapi dengan menjaga sesama itu akan menjadi sebuah perdamaian dalam Negara, menjaga serta tidak menindas sesama makhluk akan menjamin kesejahteraan dalam Negara.
Di Indonesia sendiri hingga tulisan ini di tulis, sudah ada 104.432 orang yang terjangkit positif virus Corona, di lansir dari media oline DETIK.COM, bahkan dampak dari virus corona ini sendiri sangat di rasakan oleh negara Indonesia, khususnya di bidang perekonomian, karna sama-sama diketahui dan sudah menjadi makanan publik negara Indonesia sangat bergantung pada negara China, mau tidak mau Indonesia tidak mungkin menutup kerja sama dengan negar china, karna Indonesia akan rugi besar dan bisa terjadi Inflasi besar-besaran.

hendaknya pemrintah Indonesia mengambil sikap tegas terkait masalah ini, sehingga tidak terjadi keresahan dan ketakutan warga Indonesia, mari sama-sama berdoa agar masalah virus Corona ini cepat diatasi dan di temukan faksin pencegah penularan virusnya.




No comments:

Post a Comment